Jesus Molina menjadi bintang tamu tim sepak bola putra Sekolah Menengah Keluarga Kudus dan banyak penggemarnya.
Pada 16 November, dia mencetak gol emas dalam kemenangan perpanjangan waktu 1-0 Tigers dalam pertandingan kejuaraan negara bagian 3A di Dick's Sporting Goods Park. Keluarga Suci, peringkat No. 1 di turnamen negara bagian 3A, mengalahkan Akademi Jefferson No. 2 untuk memenangkan pertandingan kejuaraan.
Itu adalah kejuaraan sepak bola negara bagian pertama Macan. Kedua tim bertemu di musim reguler dan Keluarga Suci menang 2-1.
Molina mengaku terkejut bola berhasil masuk ke gawang.
“Awalnya saya tidak berpikir itu benar,” katanya. “Sejujurnya, menurut saya itu tidak benar. ini perasaan yang luar biasa. Saya sangat senang karenanya.
Keluarga Suci menyelesaikan musim dengan rekor 16-2-2. Satu-satunya perjalanan Macan lainnya ke final sepak bola negara bagian adalah pada tahun 2003. Musim lalu, kedua sekolah digabungkan untuk menghasilkan tiga kemenangan, menurut chsaanow.com.
“Kami tahu kami mempunyai pemain bagus,” kata pelatih tahun pertama Keluarga Kudus Ted Hansen. “Kami mulai merekrut semua pemain bagus ini dan mengubahnya menjadi tim yang bagus. Kami menempatkan semua orang di tempat yang sama dan membawa mereka ke posisi mereka saat ini, di mana mereka bermain untuk satu sama lain.
Molina mencetak gol dua menit memasuki perpanjangan waktu pertama melalui umpan Oliver Hansen, putra pelatih Tigers.
“Saya melihat Oli mendapatkan bola. Saya yakin dia akan melawan bek tersebut,” kata Molina. “Saya melakukan kontak mata dengannya. Dia memberi saya bola yang sempurna. Yang harus saya lakukan hanyalah mengkliknya.
“Saya bangga padanya (Oliver Hansen), bangga padanya,” kata pelatih tuan rumah. “Dia bagian dari sistem. Dia bersenang-senang. Dia bersenang-senang. Dia bersenang-senang dengan teman-teman sekelasnya, dan itulah intinya.
Molina yakin timnya bisa mencapai final tingkat negara bagian.
“Kami mengganti staf kepelatihan. Kami benar-benar menciptakan persaudaraan ini,” kata Molina. “Semuanya berbeda. Musim ini, kami melakukannya demi satu sama lain, demi saudara-saudara kami. Itulah alasan utama perubahan haluan.”
Pelatih Hansen mengatakan perubahan haluan musim ini mengejutkannya dalam banyak hal.
“Ini adalah tahun pertama saya di tim ini dan masih banyak hal yang belum diketahui,” katanya. “Tetapi begitu kami mulai bergerak dan orang-orang mulai bergabung, kami merasa punya peluang. Kami membangun momentum. Orang-orang mulai percaya, kami ada di sini.